Ringkasan Materi Kelas 9 : SUMBER ARUS LISTRIK

 

Sumber : www.canva.com

SUMBER ARUS LISTRIK
Sumber arus listrik terbagi dua :
(a) sumber arus searah (DC)
contoh : elemen volta, baterai, akumulator
(b) sumber arus bolak-balik (AC)
contoh : transformator, arus PLN, generator, dinamo

Sumber arus searah (DC) ada 2 jenis yaitu :
(1) Elemen primer
      merupakan sumber DC yang tidak dapat diisi kembali muatannya jika habis
      contoh : baterai jam dinding, elemen volta
(2) Elemen sekunder
       Sumber DC yang dapat diisi kembali muatannya jika habis / rechargeable
       contoh : akumulator, baterai ponsel, baterai kamera digital

A. ELEMEN VOLTA
Elemen volta dikembangkan oleh Allesandro Volta. Elemen volta merupakan sumber DC yang menghasilkan tegangan rendah, tidak dapat diisi kembali muatannya jika habis. Elemen volta terdiri dari bejana kaca yang berisi larutan asam sulfat encer. Di dalam larutan asam sulfat encer dicelupkan lempeng tembaga dan lempeng seng.

sumber : mafia.mafiaol.com

Bagian-bagian elemen volta :
(a) katoda ( elektroda negatif ) = seng (Zn)
(b) anoda (elektroda positif) = tembaga (Cu)
larutan elektrolit = asam sulfat

Prinsip kerja elemen volta :

Saat lempeng tembaga dan seng dicelupkan kedalam larutan asam sulfat encer maka akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan  lempeng seng menjadi muatan negatif dan lempeng tembaga bermuatan positif. Lempeng tembaga potensialnya lebih tinggi daripada lempeng seng. Adanya perbedaan potensial membuat adanya aliran muatan (arus listrik) dari anoda ke katoda. Jika kedua lempeng dihubungkan dengan kawat penghantar dan lampu maka lampu akan menyala.

Elemen volta tidak praktis digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena adanya reaksi kimia antara asam sulfat dengan lempeng logam timbul gelembung-gelembung gas hidrogen yang menempel pada anoda. Peristiwa ini disebut dengan polarisasi. Polarisasi ini menghambat aliran arus listrik sehingga lampu akan redup dan akhirnya mati.


B. ELEMEN KERING

Elemen kering atau disebut juga baterai merupakan sumber DC yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Baterai tersusun dari batang carbon (C) sebagai anoda dan Seng (Zn) sebagai katodanya. Larutan amonium klorida (NH4Cl) sebagai larutan elektrolitnya serta campuran mangan dioksida dan karbon (MnO2 + C ) yang berfungsi sebagai DEPOLARISATOR atau pencegah terjadinya polarisasi.

Ketika  baterai digunakan terjadi reaksi kimia antara karbon dan seng. Di katoda terjadi pelepasan elektron. Elektron yang dilepaskan ditangkap oleh anodanya yaitu karbon. Peristiwa ini berlangsung terus-menerus sampai potensial dua elektrodenya = 0

BAGIAN-BAGIAN BATERAI :
  • anoda /kutub positif = karbon (C)
  • katoda / kutub negatif = seng (Zn)
  • larutan elektrolit = amonium klorida
  • depolarisator / pencegah polarisasi = mangan dioksida
C. AKUMULATOR /AKI
sumber : dokumen.tips.com

Akumulator (aki) merupakan sumber DC yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Aki dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia.

Fungsi akumulator :
  • sebagai media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu kendaraan distarter
  • sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu, alarm, jam elektronik dan sebagainya saat mesin mati
Bagian-bagian dari akumulator :
  • anoda (+) = Timbal dioksida (PbO2)
  • katoda (-) = Timbal (Pb)
  • larutan elektrolit = asam sulfat (H2SO4)
akumulator /aki termasuk elemen sekunder karena dapat diisi kembali muatannya jika habis. Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :
  • Kutub anoda (+) : PbO2 menjadi PbSO4
  • Kutub katoda (-) : Pb menjadi PbSO4
  • elektrolit : H2SO4 encer menjadi pekat
  • reaksi kimia di anoda : 
  • reaksi kimia di katoda :

Apabila muatan listrik pada akumulator telah habis, maka muatan listrik pada akumulator dapat diisi kembali dengan cara mengalirkan arus listrik searah pada akumulator dari sumber tegangan lain, tetapi arahnya harus berlawanan ketika akumulator mengalirkan arus listrik. Reaksi kimia yang terjadi saat pengisian akumulator :
  • reaksi kimia pada anoda (PbO2)

  • reaksi kimia pada katoda (Pb)

  • reaksi kimia keseluruhan :

Kapasitas akumulator dinyatakan dalam amperehours (AH). Kapasitas akumulator 24 AH artinya akumulator dapat bekerja 24 jam pada arus 1 ampere, 12 jam pada arus 2 ampere, atau 48 jam pada arus 0,5 ampere.

oke guys.. demikianlah sedikit penjelasan mengenai contoh-contoh sumber arus listrik. Sumber arus listrik yang dibahas hanya sumber DC ya.  semoga bermanfaat dan bisa jadi referensi belajar.
























Posting Komentar

1 Komentar